"Menjadikan Menulis Sebagai Passion" RESUME PERTEMUAN KE 2 GELOMBANG 23-24
“Menjadikan Menulis Sebagai Passion “ Resum Singkat Pertemuan Ke -2 Pelatihan Belajar Menulis Gelombang 23-24.
Waktu
Pelaksanaan : Rabu, 19
Januari 2021 Pukul 19.00-21.00 Wib
Media
Pelaksanaan : Daring
Via Wa Grup
Narasumber
: Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd ( Ibu Kanjeng)
Moderator
: Ibu Helwiyah
Puji
syukur yang tak henti karena Allah menuntunku hingga aku masuk ke dalam
komunitas orang-orang yang positif dimana para penulis hebat nusantara
berkumpul. Hari ini adalah hari ke 2 pelatihan belajar menulis yang
diselenggarakan oleh PGRI dengan naras umber yang istimewa bagiku yakni ibu Dra
Sri Sugiastuti, M.Pd. atau yang lebih dikenal dengan nama ibu Kanjeng. Ibu Kanjeng
yang kesehariannya sebagai guru penggiat literasi nusantara adalah juga seorang
penulis yang sangat hebat. Selain telah menulis 21 buku beliau juga adalah
seorang editor serta motivator bagi kami. Dan PGRI layak berbangga mempunyai
salah satu pengurus seperti ibu Kanjeng.
Walau
hanya beberapa hari menjadi anggota komunita menulis yang di asuh oleh ibu
Kanjeng, sepintas saya dapat menyimpulkan bahwa dari sinilah akar tumbuhnya
penulis -penulis hebat. Setelah saya mengamati resum dari rekan-rekan semua tulisannya
bagus-bagus. Padahal menulis bukanlah
sesuatu yang mudah, dibutuhkan ide dan tentunya semangat untuk terus
menyelesaikan tulisan sehingga menjadi sesuatu yang ajib untuk dibaca. Saling
support diantara anggota komunitas membuat kami memiliki motivasi untuk
menulis, sehingga nantinya menulis dapat kita jadikan Passion.
Bagi
kebanyakan pemula seperti saya tentunya banyak hambatan yang akan saya hadapi
di saat menulis mulai dari merasa kurang berbakat menulis, deadline pekerjaan
sehingga merasa kurang memiliki waktu untuk menulis, mampetnya ide di kepala,
serta sulitnya kita menerima kritikan karena merasa sudah optimal ketika
menulis. Dan sekali lagi beruntungnya aku berada di komunitas ini, aku bisa
membaca hasil tulisan dari rekan-rekan dari membaca kepala akan terisi dan
akhirnya perlahan-lahan kurangkai kata demi kata sehingga membentuk kalimat.
Entah nanti hasilnya bagus ataupun tidak namun aku mencoba untuk terus menulis
karena seperti yang disampaikan rekan-rekan sesame penulis dengan latihan maka menulis akan menjadi hal
yang biasa dan kebiasaan akan membentuk karakter selanjutnya karakter akan
menjadikan passion.
Menulis
adalah suatu ibadah apalagi jika diniati dengan niat yang luhur, seperti yang
di ungkapkan oleh naras umber kita pada pertemuan ke dua yaitu ibu Sri
Sugiastuti, beliau mengatakan “ Khoirunnas
anfa'uhum linnas (Sebaik-baik manusia adalah mereka yang paling bermanfaat
untuk orang lain". Jika niat pertama menulis sudah tertata menjadi suatu
visi dan misi yang mulia maka akan selalu memotivasi diri untuk selalu menulis
dan menulis apapun hambatan yang akan terjadi. Selanjutnya tinggal bagaimana
kita belajar tehnik menulis yang dapat kita pelajari melalui proses latihan,
kemudian mengaplikasikannya menjadi suatu ide sebagai bahan untuk tulisan yang
bagus.
Tentunya untuk
menghasilakan sebuah tulisan yang bagus terdapat langkah-langkah yang akan
dilalui, yaitu:
1. 1. Read
atau membaca, karena dengan banyak membaca secara tak sadar banyak ilmu yang
terserap dan tentunya akan muncul ide - ide sebagai bahan untuk menulis. Kita
dapat menentukan bacaan yang tepat sesuai dengan minat yang kita inginkan dapat bersifat general
maupun spesifik.
2. 2. Discuss atau berdiskusi, karena dengan
berdiskusi biasanya akan muncul ide-ide baru dan tentunya akan menambah hasanah
pada isi tulisan.
3. 3. Look and Feel atau melihat dan merasakan apa
yang telah kita lihat dan kita rasakan.
4. Yang tak kalah pentingnya yaitu socialize atau
bersosialisasi karena dengan banyak bersosialisasi dengan orang lain akan
menambah wawasan, pengetahuan, pengalaman, yang kita peroleh kemudian kita
serap dari kisah hidup orang lain.
Selanjutnyabagaimana mempersiapkan langkah-langkah untuk menulis (writing preparation),
1. Menggali dan
menemukan ide.
Untuk
menggali dan menemukan ide tulisan bisa
didapatkan melalui pengamatan peristiwa secara real, imajinasi penulis atau
kajian pustaka. Untuk mempermudah proses penemuan ide, bisa dengan menggunakan
brainsorming.
2. Menentukan tujuan,
genre dan segmen pembaca.
Menentukan
tujuan menulis, genre tulisan dan target segmen pembaca. Penentuan segmen
pembaca akan menjadi bahan pertimbangan untuk menentukan warna tulisan. Segmen
pembaca sangat menentukan laris tidaknya tulisan untuk itu dibutuhkan kejelian
penulis menentukan segmen pembaca.
3. Menentukan
topik.
Menentukan
topik hendaknya disesuaikan dengan tema atau judul tulisan yang akan dibuat contohnya
ketika penulis ingin tulisannya ini memberikan informasi yang benar tentang
dunia kesehatan. Genre dari tulisannya adalah tulisan populer, serta sasaran
dari tulisannya adalah orangtua hingga manula maka topik yang tepat untuk tulisannya adalah "Hidup sehat di
Usia senja"
4. Membuat outline.
Outline
merupakan bentuk kerangka tulisan. Kerangka tulisan menggambarkan materi yang
akan ditulis secara garis besar. Karakteristik outline yang baik adalah yang
memiliki kesederajatan yang logis, kesetaraan struktur, kepaduan, dan
penekanan.
5. Mengumpulkan bahan
materi/buku
Pada
tahap ini penulis harus banyak membaca
buku untuk memperkaya wawasan dan referensi. Karena semakin banyak buku yang
dibaca maka semakin banyak ide/gagasan yang dapat dikembangkan. Buku/materi
yang dikumpulkan dan dibaca ini sebaiknya buku/materi yang sesuai dengan topik tulisan
kita.
Langkah di atas belum fix untuk menjadikan tulisan
siap untuk diterbitkan, masih ada
beberapa langkah yang harus dilalui sehingga menghasilkan tulisan yang indah.
Langkah tersebut adalah:
1. Editing: membaca
ulang kemudian menyempurnakan draf yang dirasa kurang sesuai.
2. Revising: mengubah,
melengkapi beberapa bagian naskah, serta mengevaluasi kembali sehingga naskah
menjadi sempurna.
3. Publishing:
meliputi proses pengiriman naskah, pracetak (perwajahan buku, tata letak, ISBN,
proof reading), pencetakan, promosi dan distribusi.
Benang
merah yang dapat di ambil dari pertemuan ke dua ini adalah dibutuhkan kesabaran
dalam menulis, bagi pemula teruslah konsisten serta fokus berlatih menulis dan menulis dengan
semampunya tanpa fokus pada kesempurnaan dan idealisme.
Penggerak Kebaikan, 22 Januari
2022
Elmiya Sari
Komentar
Posting Komentar