“MENULIS BUKU MAYOR DALAM DUA MINGGU”

 

“MENULIS  BUKU MAYOR DALAM  DUA MINGGU”

RESUME PELATIHAN MENULIS PGRI

GELOMBANG 23 -24



 

PERTEMUAN KE     :  7

WAKTU                     :  07.00-08.00

MEDIA                       : WHATSHAP GROUP

NARA SUMBER       : PROF. RICHARDUS EKO INDDRAJIT

MODERATOR          :AAM  NURHASANAH, S.Pd.

 

 

MENGAPA MENULIS

                            Karya: penggerak kebaikan

                                                       

                            Mengapa menulis…….bukan hanya  membaca…..

                            Mengapa menulis……bukan hanya bercerita……

                            Mengapa menulis……bukan menyanyi…..

                            Mengapa menulis……bukan melukis…..

                            Mengapa menulis……bukan berakting……..

                            Mengapa menulis…………mengapa menulis……..

                            Dengan menulis kita dikenal dunia….

                            Dengan menulis kita menggenggam dunia.

 

Puisi ini kutulis kembali sebagai pengingat diri ketika motivasi mulai menulis mulai menurun karena keadaan dan perasaanku yang kacau balau, bagaimana tidak tugas dan pekerjan menuntutku untuk selalu  update dan disisi lain tugas sebagai seorang ibu dan itri yang menuntutku meluangkan waktu untuk orang-orang tercinta yang membutuhkan kehadiran dan waktuku. Saat ini perasaanku kacau balau telah terjadi prahara antara aku dan suami alasannya suami menuntut waktuku bersamanya, bukan selalu di depan laptop.  Ditambah lagi keadaanku yang sangat sederhana dengan  laptop tua yang sering mogok ketika di ajak bekerja. Namun naluri menulisku bangkit kebali, ketika mendengar paparan dari nara sumber Prof. Richardus Eko ndrajit  dengan duet maut moderator hebat ibu Aam Nur Hasanah.

Dialah nara sumber pada pertemuan ke tujuh  kali in Dr.Ir. Richardus Eko ndrajit, M.sc., MBA, MA., M.Phil., M. Si atau biasa dengan nama  sapaan Prof. Eko Idrajit, lahir di jaarta, 24 januari  1969  adalah seorang  tokoh pendidikan dan pakar teknologi informatika asal Indonesia yang kini menjabat Rektor Universitas Pradita. elain dikenal sebagai sosok penggerak riset informatika dan teknologi digital, Eko Indrajit adalah narasumber yang aktif di berbagai seminar, lokakarya, dan penulis buku serta jurnal yang telah dipublikasikan di dalam maupun luar negeri.[2] Kini, ia tercatat sebagai salah satu anggota Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia dan menjadi Ketua Smart Learning and Character Center (PSLCC) PGRI yang berperan melakukan pengembangan profesi guru dan pendidikan karakter berbasis teknologi dan informasi. Indoonsia mesti patut meilikinya.   Lebih jauh ingin  mengenal sosok bapak hebat  ini, berikut profil lengkapnya. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Richardus_Eko_Indrajit

Prof. Eko Indrajit memulai  karier menulisnya pada usia 30 tahun tepatnya pada tahun 1999 alasaan beliau menuls adalah karena desakan mahasiswanya yang memintanya  menulis  buku tentang hal-hal baru pasca kerusuhan Mei 1998 karena mereka tidak lagi sanggup membeli buku-buku terbitan luar negeri yang mahal harganya (ingat ketika itu nilai dolar melambung tinggi tak terkendali.)

Saat itu belum ada internet seperti skarang ini, antas bagaimana prof. Eko Indrajit mendapatkan  ide menuls?iya, bukann prof. Eko Indrajit jika tidak memiliki semangat laksana baja. Untu mendapatkan ide beliau pergi ke perpustakaan, mencari buku-buku bahasa Inggris yang berisi ilmu mengenai IT, dan membacanya. Setiap beliau menemukan satu gambar yang menarik, beliau meringkas isinya, dan menyampaikan dalam Bahasa Indonesia yang mudah dipahami. Biasanya setiap satu artikel beliau menjelaskan mengenai satu gambar diagram dalam 3-5 halaman.

Usaha tak akan mengkhianati hasil kalimat tersebut tepat kiranya diucapkan untuk memperingati keberhsilan prof. Eko Indrajit ketika berhasil menulis buku pertamanya. Setelah kurang lebih 3 bulan telah menulis mengenai 50 diagram, atau 50 artikel beliau iseng-iseng  merangkumnya menjadi satu buku bunga rampai (campuran artikel seputar IT), dan mengirimkannya ke Gramedia dan beliau terkejut  ketika ternyata buku yang ia tulis diborong banyak orang (terutama mahasiswaa), dan sampai dicetak ulang 3 kali dalam setahun. Setelah peristiwa ini beliau menjadi ketagihan menulis.

Yang menarik adalah peristiwa yang terjadi setelah menulis. Begitu banyak panggilan dari sana sini untuk mengisi seminar. Cita-cita beliau semenjak kecil untuk dapat keliling Indonesia gratis pun tercapai. Beliau mulai kerap mengisi berbagai seminar di sejumlah kota-kota di Indonesia. Akhirnya semenjak tahun 2000, beliau konsisten menulis buku. Paling tidak ketika itu, dalam satu tahun beliau menerbitkan 2-3 buku.

Karena ketagihan menulis setelah bukunya diterbitkan oleh Elexmedia Komputindo, Prof. Eko Indrajit mencoba penerbit lain untuk menerbitkan buku-bukunya. Ternyata Penerbit ANDI Yogyakarta tertarik pula untuk menerbitkannya. Buku  Prof. Eko Indarjit yang berjudul E-Government publikasi Penerbit ANDI, menjadi salah satu yang sangat populer hingga saat ini. Karena ketika itu, belum banyak buku referensi yang membicarakannya, padahal di Indonesia isu terkait E-Government sedang hangat-hangatnya. Ingat, pada saat itu, internet belum semaju sekarang. Sehingga beliauharus mencari sumber bacaan dari sana sini.

 Ada satu peristiwa masa lalu yang menginspirasi  Prof. Eko Indrajit  untuk menyusun buku bersama dengan guru-guru hebat selama masa pandemi tepatnya ketika beliau  menjadi seorang asesor bagi Universitas Ahmad Dahlan.  Ketika itu prof. Eko Indrajit  sedang menjadi asesor di masa tersebut, beliau  diminta untuk mewawancara mahasiswa dari UAD, dan bertemulah beliau  dengan Sdr. Ardiansyah. Arrdiansyah  adalah mahasiswa yang pintar dan kritis. Pada saat itu Ardiansyah dan teman-teman sedang ketagihan menjadi praktisi open source, yaitu software-software gratis yang berkembang sebagai bentuk "protes" dari komunitas programmer dunia atas dominasi Microsoft yang harus berbayar mahal. Sdr. Ardiansyah bercerita bahwa dia memiliki teman sekitar 20 orang yang masing-masing ahli di satu software open source karena sering menggunakannya. Mereka beranggapan bahwa apabila seluruh Indonesia tahu mengenai fenomena software gratis ini, akan majulah negara kita.

Mendengar itu, timbulah  ide gila Prof. Eko Indrait. Beliau bersama 20 mahasiswa UAD berkumpul di sebuah warung dekat bandara Adi Sutjipto, dan meminta masing-masing mereka menulis satu buku sesuai dengan keahlian mereka dan setelah mengeditnya Prof. Eko Indrait meminta sebuah perusahaan untuk mempublikasikannya. Alhasil  Prof. Eko Indrait dan  dunia  persilatan pendidikaanpun  heboh mulai dari rektor hingga mahasiswa UAD. Mereka semua terkejut ketika seluruh buku yang dibuat rekan mahsiswa UAD dan Prof. Eko Indrajit  (kurang lebih 25 buah) disepakati untuk diterbitkan. Berikut  kumpulan buku yang dimaksud di masa itu, yang ditulis bersama para mahasiswa.

Semenjak itu , Prof. Eko  Indrajit pun semakin ketagihan menulis, beiau merasa begitu besar manfaatnya bagi masyarakat. Selain Elexmedia Komputindo dan Penerbit ANDI, beliaupun mulai menulis di penerbit lain seperti Grasindo, dan lain sebagainya. Perkenalan beliau  dengan teman-teman di Penerbit ANDI Yogyakarta dimulai dengan acara bedah buku yang berjudul E-Business. Di situ Prof. Eko Indrajit  belajar banyak dari team penerbit ANDI tentang bagaimana caranya membuat buku yang laku di pasaran. Pada saat itulah Prof. Eko Indrajit berguru dengan Penerbit ANDI untuk tulisan-tulisan berikutnya.

Prof. Eko Indrajit bersama  ayahnya yang seorang pensiunan ingin sekali mendarmabaktikan pengalamannya bekerja sebagai ahli logistik dengan cara menerbitkan buku. Akhirnya beliau  berduet bersama ayahnya menyusun buku. Lahirlah buku-buku fenomenal terbitan berbagai penerbit mayor seperti: supply chain management, manajemen persediaan, manajemen outsourcing, manajemen e-procurement, dan business process reengineering. Kecintaan merekka  berdua akan dunia perguruan tinggi melahirkan pula dua buku, yaitu Manajemen Perguruan Tinggi Moderen dan Welath Management bagi Perguruan Tinggi di Indonesia.

Demikian kisah perjalanan  inspiratif Prof. Eko Indrajit, namun masih banyak kisah inspiratif yang tak kalah menarik untuk disimak khususnya tentang gagasan “MENULIS BUKU MAYOR DALAM DUA MINGGU” yang  menjadi materi inti  dari pertemuan  ke  tujuh  kali ini.

Pada ksempatan kalii ini Prof. Eko Indrajit memberikan tantangan kepada guru-guru seluruh Indonesia untuk bersama-sama membuat buku  mayor dengan tema FEBRUARI ROMANTIS dalam waktu dua minggu untuk dapat diikuti oleh MAKSIMUM 25 guru-guru yang serius ingin menjadi penulis. Terbersit tanya dalam benak saya akankah saya bisa? Mungkinkah  saya mampu dengan  keadaan keadaan saya saat  ini?

Berkaca pada peristiwa pandemi COVID 19 yang mengharuskan guru-guru  seluruh Indonesia melaksanakan  pembelajaran PJJ dengan segala tantangan dan polemik dalam prosesnya. Yang memaksa para guru menguasai teknologi dan menuntut kepiawaian pedagogig dalam menyelesaikan tantangan siswa. Tanpa pelatihan khsus, dalam keadaan kami beajar ai berbagai sumber untuk mengatasi tantangan tersebut.  Jika kemarin saya  dan kami para guru mampu melewati tantangan pembelajaran PJJ maka saya dan para guru harus bisa menghadapi tantangan ini.  Karena kecintaan akan mennulis dengan niat bismillah saya memberanikan diri untuk menerima tantangan ini. 

Tentunya tdak selenggang jalan tol dalam menulis buku mayor dalam  waktu yang lumayan singkat. Untuk dapat mengatasi hambatan  menulis buku mayor selama dua minggu Prof.  Eko Indrajit memandu kami untuk melakukan 5 langkah. Langkah-langkah tersebut adalah:

1.       Mengunjungilah EKOJI CHANNEL, dan mencari sebuah konten/tema yang menarik.

2.       Menulis apapun yang dikatakan Prof. Eko Indrajit dalam channel youtubenya ke dalam bentuk tulisan.

3.       Menstrukturkan pembahasan PProf. Eko  Indrajit tersebut dalam bentuk 5W1H - apakah judulnya (WHAT), mengapa judul tersebut penting (WHY), siapa yang membutuhkannya (WHO), dimana judul tersebut dapat diimpelemntasikan (WHERE), kapan menerapkannya (WHEN), dan bagaimana mengimplementasikannya (HOW).

4.       Memperlihatkan hasil draftnya ke Prof. Eko Indrajit  agar dapat diteliti dan dikomentari.

5.       Prof. Eko Indrajit meminta guru terkait memperkaya pembahasan dengan menambahkan kontennya dari sumber-sumber refrerensi lain. Beliau akan mengajarkan caranya mencari dan mendapatkan referensi tersebut.

 

Setelah jadi bukunya (biasanya Prof. Eko Indrajit  meminta minmal 100 halaman), dan menyerahkan draft tersebut ke Penerbit ANDI Yogyakarta sebagai mitra PGRI dan EKOJI CHANNEL ACADEMY. Dari situ penerbit mayor akan membacanya dan menelaahnya. Biasanya 1-2 bulan kemudian, rombongan guru-guru yang menulis tersebut akan mendapatkan pengumuman terkait dengan SIAPA SAJA YANG BUKUNYA DIPUTUSKAN UNTUK DITERBITKAN dengan revisi minor, atau dengan revisi mayor. Juga keputusan terkait dengan apakah akan diterbitkan dalam bentuk publikasi fisik atau elektronik (keduanya sama-sama prestis).

 

Kata-kata bijak yang kurangkai  dari pertemuan kali ini yaitu

 

“Membimbing satu   penulis  bermartabat  setara dengan menciptakan sejuta guru”

 

“ Mencintai menulis ibarat mencintai kekasih adalah motivasi tertinggi untuk melalui segala hambatan ketika menulis”

 

“ Kebahagiaan tertinggi adalah ketika tulisan kita bermanfaat bagi orang lain”.

 

 

Demikian resume pelatihan  menulis pada pertemuan ke tujuh kali ini, semoga apa yang disampaikan oleh nara sumber dapat  membangitkan motivasi dan semangat untuk selalu menulis  dengan hati untuk  Indonesia tercinta.

 

 

 

Salam literasi

 

 

Dunia Meta, 31 Januari 2022

 

 

 

Penggerak kebaikan.

 

 

 

 

.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Komentar

  1. Bagus bund 👍👍, terdapat puisi juga dalam resumenya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Engge bu, saya masih belajar dari komunitas dan teman-teman hebat🙏😊

      Hapus
  2. Lengkap Bun, sistematis. Bernutrisi...

    BalasHapus
  3. Tetap smnagat bu, smoga semua nya dilancarkan...

    BalasHapus
  4. Ditunggu kunjungan dan jejak nya bu
    https://yandrinovitasari.blogspot.com/2022/02/melihat-sunrise-bersama-penerbit-mayor.html

    BalasHapus
  5. Sudah bunda...keren banget tulisan bunda.😍

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

LOMBA BLOG SATU GURU, JURUS JITU DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM MERDEKA BELAJAR

"PROOFREADING PENEPIS MALU SEBELUM MENERBITKAN TULISAN”

“MENULIS BUKU dari KARYA ILMIAH”