“KONSEP BUKU NON FIKSI”

 

“KONSEP BUKU NON FIKSI”

PELATIHAN BELAJAR MENULIS PGRI

GELOMBANG 23-24

RESUME 15


 

NARA SUMBER                  : MUSIIN,M.Pd.

MODERATOR                     : DAIL MA’RUF

MEDIA                                  :  WAG

PELAKSANAAN                  : 18 FEBRUASI 2022

WAKTU                                : 1900-21.00

 

Siapa sih yang tak ingin mempunyai karya cerita  non fiksi. Karena di dalamnya tersirat banyak ilmu pengetahuan yang tak terhingga. Baik ilmu pengetahuan, karakter maupun pengalaman hidup yang dapat kita jadikan sebagai guru terbaik. Namun ada rasa minder jika berkaca pada kemampuan diri. Aku melihat aku bukan siapa-siapa jika di banding mereka dengan segudang ilmunya. Aku merasa kemampuanku tak sebanding dengan mereka dengan segala kehebatannya.

Hmm…..aku termenung sesaat teringat sebuah pesan dari Pramoedya Ananta Toer, yang mengatakan

Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadia.”

Kalimat di atas menjadikan pelita di hatiku untuk memberanikan diri memulai menulis. Aku juga terkesima dengan ungkapan  dari Imam Al Ghazali yang mengatakan,

“Jika kau bukan anak raja, jika kau bukan ulama’ besar maka menulislah.”

 

Sayangnya menurutku ungkapan tersebut kurang tepat di zaman sekarang ini. Karena jika dilihat dari silsilah keluargaku, menurut kakek nenekku aku adalah keturunan ke tujuh dari bani Zamzani. Menurut mereka bani Zamzani adalah seorang ulama’ penasihat kerajaan di Pasuruan pada zamannya. Namun itu tak membuatku bangga karena kebanggaan yang hakiki adalah jika kudapatkan buah dari hasil karyaku.

Pada zaman sekarang ini darah biru atau yang di kenal dengan keluarga ningrat tidak begitu dibanggakan, karena di zaman sekarang harta dan tahtalah  yang membuat orang menjadi terjunjung. Apalagi diriku ini hanya dari keluarga sederhana bahkan sangat sederhana. Namun nilai-nilai kebaikan dalam keluargaku adalah yang utama.

Menulis adalah kegemaran yang kutemukan pada diriku. Walaupun menulis bukanlah keterampilan yang mudah. Menurut penelitian bahasa menunjukkan di antara empat keterampilan berbahasa, menulis adalah keterampilan yang dianggap paling sulit. Menulis tidak semudah berbicara, semudah bergosip . Justru tantangannya ada karena sulit. Perjuangan menjadi penulis dengan mengikuti kelas menulis, membuat resume, menghasilkan buku, maka akan lahir CINTA MENULIS.

Melalui pertemuan ke 15 kali ini kita akan membahas tentang konsep-konsep menulis karya buku non fiksi. Beruntungnya diri ini dapat mengikuti kelas menulis PGRI ini  karena disinilah tercipta pioneer-pioneer hebat yang akan menjadi nara sumber kita. Beliaulah ibu Musiin, M.Pd. yang dahulunya belajar menulis di kelas Om Jay pada gelombang 8. Ibu MUsiin akan ditemani oleh bapak Dail Ma’ruf selaku moderatornya, namun sayangnya karena bapak Dail Ma’ruf berada di perjalan maka beliau digantikan oleh ibu Rosmayanti.

Menurut ibu Musiiin ketakutan-ketakutan ketika pertama beliau belajar  menulis adalah sesuatu yang konyol. Terkadang kitapun sebagai penulis pemula merasa takut jika tulisan kita tidak ada pembacanya, takut menyampaikan pendapat ketika menulis, atau takut hasil karya orang lain lebih bagus. Namun ketakutan itu sirna ketika kita banyak mengambil hikmah dari Prof Rhenaldi Kasali yang mengatakan  kalau kita berpikir secara Opportunity Based, kita akan  selalu yakin ada pintu di tengah tembok rintangan.  Menulislah setiap hari, maka keajaiban akan datang.

Beliau juga bersyukur karena di kelas menulis om Jay  ini dapat bertemu dengan orang-orang luar biasa yang mengantarkan dirinya menerbitkan banyak buku. Salah satunya adalah prof EkoJi yang dapat menumbuhkan gairah menulis itu tumbuh dari dalam dirinya. Berikut profil lengkap tentang ibu Musiin. https://docs.google.com/document/d/1oAg9jKSxK4UKNgnd-KewVznI5eza-5BJ/edit?usp=sharing&ouid=109446673845730633298&rtpof=true&sd=true

Menurut ibu Musiin, Prof. Eko diibaratkan sebagai seorang Master  Chef  yang memberi banyak pilihan bahan masakan yang bisa kita olah menjadi berbagai jenis hidangan. Pilihannya ada pada diri masing-masing peserta. Bahan masakan yang disediakan Prof Eko, bisa kita peroleh di Prof EKOJI Channel.  Seperti yang disampaikan Prof Eko, Bapak Ibu bisa menulis sesuai dengan hobi, kegemaran, kesukaan, cerita,  atau sesuatu yang dikuasai dan dicintai. Sedangkan pengetahuan, pengalaman dan keterampilan yang dimiliki adalah bentuk buku yang ada di dalam diri kita yang belum dikeluarkan. Semua orang  memiliki buku, Bapak Ibu juga memiliki buku, NAMUN buku tersebut MASIH belum lahir.

Poynter bagi penulis pemula dan dapat dijadika sebagai rujukan untuk menulis sebuah buku yang sangat popular adalah berjudul Is There A Book Inside You? Setiap orang memiliki pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan di dalam dirinya. Berapa ratus purnama telah kita lalui, berapa banyak kejadian entah itu pahit atau manis  mengukir perjalanan  hidup kita. Jadi,  semua tergantung pada individu masing-masing apakah mau dikeluarkan dalam bentuk buku atau tidak. Atau hanya dikeluarkan dalam bentuk pengajaran di kelas-kelas saja atau hanya dalam bentuk obrolan atau cerita kepada anak cucu saja, yang tidak meninggalkan jejak keabadian.

Supaya mendapatkan kekuatan dan kecintaan saat menulis maka sebelum menulis buku  harus menemukan alasan kuat dari dalam diri mengapa ingin menjadi penulis. Alasan Ibu Musiin adalah sebagai berikut;

1.            Mewariskan ilmu lewat buku.

2.            Ingin punya buku karya sendiri yang bisa terpajang di toko buku online maupun offline.

3.            Mengembangkan profesi sebagai seorang guru.

 

Bagaimana dengan saya dan anda? Mari kita temukan  alasan terkuat untuk menulis. Ketahuilah Keinginan kuat  dapat  mengantarkan ke hukum tarik menarik di alam semesta ini. Jika berfikir bisa menulis maka akan lahir sebuah buku, sebaliknya jika kita berfikir tentang suatu kegagalan maka kenyataan kegagalan akan terbentang di depan mata. Yukkk berfikir positif dan percaya pada kemampuan diri.

Menurut ibu Musisin dalam penulisan buku nonfiksi ada 3 pola yakni:

1.       Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit)

Contoh: Buku Pelajaran

2.       Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses.

Contoh: Buku Pandua

3.       Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan  pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara)

Proses penulisan buku terdiri dari 5  langkah, yakni

1.       Pratulis, tahapan pratulis antara lain:

a.       Menentukan tema

Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dll. Pilihlah tema yang Bapak Ibu kuasai dan Bapak Ibu cintai.

b.       Menemukan ide

Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, contohnya

·         Pengalaman pribadi

·         Pengalaman orang lain

·         Berita di media massa

·         Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram

·         Imajinasi

·         Mengamati lingkungan

·         Perenungan

·         Membaca buku

Ide yang datang harus kita kembangkan supaya bermakna, caranya dengan banyak membaca dan melihat fenomena yang terjadi saat ini. Kita harus pandai mengaitkan peristiwa masa lalu dengan kondisi saat ini dan yang akan datang. Tulisan yang terupdate dengan pembaharuan pasti diminati banyak orang dan bermanfaat. Jika ide itu datang segera ditulis, karena ide itu mudah datang dan juga mudah pergi.

 

c.       Merencanakan jenis tulisan

Rencanakan bentuk tulisan yang akan kita buat. Apakah menulis untuk dirinya sendiri atau untuk orang lain. Rencanakan juga  siapa yang akan membaca, bagaimana level pendidikannya, serta apa kebutuhannya. Selain itu, penulis harus mempertimbangkan bentuk atau struktur tulisan yang akan ditulis agar pembaca mudah memahami isi tulisan. Apakah menggunakan tehnik eksposisi, deskripsi, argumentasi atau narasi.

 

d.       Mengumpulkan bahan tulisan

Bahan atau referensi berasal dari data dan fakta yang saya peroleh dari literasi di internet. Referensi penulisan buku bisa dari sumber berikut ini.

·         Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;

·         Keterampi lan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;

·         Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat ini ;

·         Penemuan yang telah didapatkan.

·         Pemikiran yang telah direnungkan

 

e.       Bertukar pikiran

Dalam membuat hasil karya supaya menjadi karya yang bagus kita perlu bertukar pikiran dengan orang yang kita anggap mempunyai kemampuan lebih dari kita, misalkan guru.

 

f.        Menyusun daftar

Draf kita susun untuk memudahkan kita mengembangkan tulisan. Draf yang baik memenuhi 4W+1H.

 

g.       Meriset

Sebelum meriset pahami konteks yang akan di tulis. Kemudian dapatkan perspektif dari pembaca, dan kenali metode riset.

 

h.       Membuat Mind Mapping

Mind mapping adalah membuat peta konsep. Peta konsep ini semacam kerangka tulisan atau bentuk awal dari tulisan kita. Peta konsep ini berisi ide utama, ide pendukung, sumber data, bentuk data yang kita tampilkan dll. Jadi ini mendorong kita untuk berkreasi mengembangkan ide kita.

 

i.         Menyusun kerangka

Kerangka karangan digunakan seorang penulis untuk mempersiapkan diri menulis sebagai fase terakhir prapenulisan. Kerangka karangan atau kerangka konsep adalah suatu rencana kerja yang memuat garis-garis besar karangan yang akan ditulis (Keraf, 2004). Artinya, kerangka karangan merupakan panduan seseorang dalam menulis ketika mengembangkan suatu karangan. Sebagai panduan, kerangka karangan dapat membantu penulis untuk mengumpulkan dan memilih bahan tulisan yang sesuai. Selain itu, kerangka karangan akan mempermudah pengembangan karangan menjadi terarah, teratur, dan runtut.

Dalam menulis isi buku berdasarkan kerangka yang dibuat, ibu Musiin mengikuti nasihat Pak Yulius Roma Patandean di Channel beliau https://www.youtube.com/watch?v=eePQwyHAcjw&feature=youtu.be

 

Anotomi Buku

1.       Halaman Judul

2.       Halaman Persembahan (OPSIONAL)

3.       Halaman Daftar Isi

4.       Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)

5.       Halaman Prakata

6.       Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)

7.       Bagian /Bab

8.       Halaman Lampiran (OPSIONAL)

9.       Halaman Glosarium

10.   Halaman Daftar Pustaka

11.   Halaman Indeks

12.   Halaman Tentang Penulis

 

2.       Menulis Draf

·         Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas

·         Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan

 

3.       Merevisi Draf

·         Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian

·         Memeriksa gambaran besar dari naskah

 

4.       Menyunting Naskah naskah (KBBI dan PUEBI)

·         Ejaan

·         Tata Bahasa

·         Diksi

·         Data dan fakta

·         Legalitas dan norma

 

5.       Menerbitkan

Tahap ini adalah tahap finishing dari sebuah hasil karya. Pada tahap ini artinya hasil karya kita dalam sebuah buku siap dinikmati oleh pecintanya.

 

Hambatan-hambatan dalam menulis

·         Hambatan waktu

·         Hambatan kreativitas

·         Hambatan teknis

·         Hambatan tujuan

·         Hambatan psikologis

Cara Mengatasi hambatan dalam menulis

·         Banyak membaca

·         Mencari inspirasi di lingkungan sekitar, orang sekitar atau terkait dengan nara sumber.

·         Disiplin menulis setiap hari.

·         Pergi ke pasar dan memasak. Ini menjadi mood booster untuk menulis lagi (kebetulan saya hobi memasak)

 

 Novelty dari ibu Musiin yang saya dapatkan adalah 

Mengalahkan diri sendiri adalah kunci dalam menghasilkan karya tulisnya.

Kesempatan yang kecil seringkali merupakan permulaan kepada usaha yang besar

 

 

Salam Literasi

 

 

Dunia Meta, 18 Februari 2022

 

 

Penggerak kebaikan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

LOMBA BLOG SATU GURU, JURUS JITU DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM MERDEKA BELAJAR

"PROOFREADING PENEPIS MALU SEBELUM MENERBITKAN TULISAN”

“MENULIS BUKU dari KARYA ILMIAH”