MENULIS DIKALA SAKIT

PELATIHAN BELAJAR MENULIS PGRI

GELOMBANG 23-24.



NARA SUMBER   : SUHARTO, M.Pd.

MODERATOR      :DAIL MA’RUF

PELAKSANAAN    : SENIN, 07 MARET 2022 

MEDIA                   : WAG

WAKTU                  : 19.00-21.00

 

 

“YA ROKHIM”

Banyak cara  yang Kau berikan untuk menyayangi kami.

Banyak cara yang Kau berikan untuk menguji kami.

Kami terpilih atas ijinmu melalui nikmat sehat, sakit, ataupun susah.


Jiwa yang sabar akan memahami nikmat dibalik sehat, sakit ataupun  susah.

Jiwa yang penuh syukur selalu berterimakasih atas apapun yang Kau berikan nikmat ataupun musibah.

Karena kami yakin Kau Maha Penyayang.

 

 

Ketika menulis menjadi suatu passion, maka tangan akan terasa ringan untuk bergerak dalam coretan-coretan indah  walau dalam keadaan sakit sekalipun. Selama akal fikiran masih sehat maka kita masih bisa menuangkan ide-ide. Karena sejatinya menulis merupakan kebutuhan dasar manusia.

Melalui kegitan menulis kita mampu menuangkan apa yang ada dalam benak kita, melalui menulis kita bebas berekspresi menghasilkan suatu karya sasra, melalui kegiatan menulis dapat memberikan manfaat kepada orang lain yang mterbantu dari tulisan-tulisan kta. Dan yang terpenting dari menulis menimbulkan suatu kepuasan yang tak ternilai. Puas karena tidak ada lagi beban di hati, puas karena menghasilkan karya yang dapat membantu orang lain.

Pada pertemuan mala mini tema yang akan dikupas  adalah “Menulis dikala sakit”. Bagiku materi ini pasti luar biasa. Terdapat dorongan motivasi yang luar biasa di dalamnya. Bagaimana ya menulis dalam keadaan sakit? Sedangkan biasanya dalam keadaan sehatpun kita masih menunda kegiatan menulis dengan berbagai alasan. Semoga bapak/ibu dalam keadaan sehat selalu dengan motivasi tinggi untuk menulis.

Nara sumber kali ini bukan nara sumber yang sembarang. Nara sumber malam ini begitu istimewa bagiku karena akan banyak pelajaran-pelajaran moral dan motivasi hidup untukku dan mungkiin untuk pembaca buku ini.

Bapak Suharto, M.Pd biasa dikenal dengan  Cing Ato  guru MTsN 5  Jakarta Utara yang juga menekuni bidang menulis.  Sebelum Allah memberikan nikmat sakit  pada beliau, Cing Ato sempat menulis buku solo perdananya yang berdul “ Mengejar Adzan”. Buku ini berkisah tentang rona kehidupan masa kecilnya hingga menjadi guru PNS di kemenag.

Berawal dari tidak bisa hingga menjadi hebat, Cing Ato memulai belajar menulisnya dari latihan menulis om Jay yang ia temukan melalui peramban facebook di tahun   2016 lalu. Proses belajar menulisna ia mulai dengan kegiatan membaca, membuat meresume dan membeli buku tentang cara-cata menulis. Awalnya Cing Ato kesulitan darimana untuk memulai menulis, namn Cing Ato bersyukur karena dari kelas menulis asuhan Om Jay inilah beliau belajar banyak tentang  cara-cara menuliis dengan baik. Berikut adalah karya-karya beliau:

Daftar buku solo.

  1. Mengejar Azan (dua bulan sebelum sakit) 2018
  2. GBS Menyerangku 2020
  3. Menuju Pribadi Unggul2020
  4. Kompilasi kisah inspiratif 2021
  5. Belajar tak bertepi 2021
  6. Aisyeh Menunggu cinta (Roman Betawi)2021
  7. Menepis kesulitan menulis 2021
  8. Gadis pemikat (cerpen) 2022
  9. Kado khusus sang bintang (motivasi belajar)2022
  10. Lentera Ramadan 2022

Dalam proses.

  • Catatan harian guru blogger madrasah
  • Cing Ato Belajar pantun
  • Cing Ato Belajar puisi 
  • Menulis dikala Sakit.

Ketika Nikmat Sakit Memilih  Raga Cing Ato.

Allah menghendaki  memberikan nikmat  sakit GBS kepada Cing Ato, hampir selama tiga tahun lamanya. Sindrom Guillain-Barre telah menghancurkan kehiduan Cing Ato. Cing Ato yang dulunya tampan di kala sehat kini menjadi lunglai tak berdaya. Jangankan untuk bekerja bergerakpun ia sulit. Tak sedikit biaya berobat yang beliau keluarkan untuk lepas dari penyakit GBS. Hanya kekuatan sabar  serta ikhlas  yang membuat Cing Ato mampu melewati masa-masa kritisnya. Cing Ato berkeyakinan bahwa Allah maha pengasih dan penyayang dan Allah tidak akan menguji makhlukNya di luar kemampuannya. Cing Ato menikmati ujian dari Allah dengan penuh syukur.

Kekuatan sabar , ikhlas dan syukur Cing ato dapatkan dari Pak Nasrullah dalam bukunya  yang berjudul “Magnet Rezeki”, buku tersebut mengibaratkan bahwa ujian dan musibah laksana sebuah permen. Pembungkusnya adalah musibah, tetapi di balik pembungkus itu Allah sudah sediakan berjuta kenikmatan. Maka itu, terimalah dengan ikhlas dan banyak bersyukur. Allah menyediakan makna yaitu di balik susah dan kesakian.

 

KECINTAAN MENULIS YANG LUAR BIASA

 

Tubuh Cing Ato memang tak berdaya tapi pikiran Cing Ato masih diberikan niikmat sehat. Ketika beliau tersadar pertama kali dari masa kritisnya beliau dapat menggerakkan tangannya walaupun lemah.  Dan hal pertama yang Cing Ato lakukan adalah meminta istrinya menyalakan gadgetnya yang sudah satu setengah tahun off. Istri Cing Ato mengambil charger dan men cass gadget Cing Ato hampir 2 jam. Kemudian Cing at meminta istrinya membelikan paket internet untuknya.

Dari sinilah Cing ato melacak akun Facebooknya. Butuh waktu tiga hari baru ketemu fasword. Mulailah ia menulis dan memposting kondisinya. Dapat satu pekan menulis timbul dalam pikiran. Kenapa tidak menulis apa yang sedang dialaminya saja. Akhirnya Cang Ato menuliskan mulai dari terserang penyakit, dirawat di rumah sakit, bagaimana menjalani selama di rumah sakit, peristiwa-peristiwa yang terjadi selama sakit, dan beliau tutup tulisan sampai kembali ke Madrasah.

Walau untuk menulis huruf harus bersanggahkan bantal , namun huruf demi huruf berhasil Cing Ato susun menjadi sebuah kata. Dengan perjuangan kata-demi kata tersusun menjadi sebuah kalimat indah hingga tersususn menjadi sebuah buku yang memberi motivasi luuar biasa pada semua orang. Cing Ato menunjukkan kecintaan yang luar biasa pada menulis.

MOTIVASI TERBESAR MENULIS CING ATO

Motivasi terbesar Cing Ato menulis adalah karena ingin menambah timbangan amal ibadah. Karenanya dalam keadaan tak berdayapun Cing Ato tetap memilih untuk menulis.

Cing Ato menulis sesuai kronologis yang terjadi, mengikuti alur kejadian yang ia alami. Berurutan seperti kisah  sinetron berseri.

Motovasi ke dua Cing Ato menulis adalah Kebanjiran teman yang ingin bersahabat.  Dari kisah-kisah buku Cing Ato yang mengharukan banyak mendapatkan apresiasi dari sahabat meta. Tak hanya apresiasi , karya tulisan Cing ato banyak dinanti para penggemarnya. Cing Ato sangat menghargai apresiasi pembacanya. Sebagai wujud penghargaannya kepada penggemarnya Cing Ato mengajak para pembacanya menentukan judul artikel terakhirnya. Begitu fleksibel dan bersahabat. Indahnya bersahabat dan saling menghargai.

Akhirnya "Kembali ke Madrasah" adalah judul yang terpilih dari berbagai masuan yang tertampung. Judul ini sengaja dipilihnya karena berawal dari madrasah yang awalnya sehat karena sakit dan kini kembali ke rumah asalnya yaitu Madrasah.

Alasan berikutnya Cing Ato menulis adalah alasan yang tidak terduga, semua adalah bonus dari sang pencipta. Cing Ato diminta menjadi nara sumber pada pelatihan KSGN PGRI. Ketika itu Cing Ato mengikuti pelatihan menulis di KSGN. Dipertengahan jalan menulis seorang sahabat yang juga narasumber yang memberikan ilmu kepada Cing Ato menghubungi Cing Ato dan bertanya Apakah yang sedang di tulis merupakan kisah orang atau kisah sendiri. Karena tokoh utamanya diganti dengan kata "AKU".

Beliau langsung menghubungi Cing Ato lewat vicol.   Dan tentu saja beliau melihat keadaan Cing Ato sebenarnya pada saat itu. Tubuh kurus kering bak tengkorak hidup, suara tidak jelas, selang NGT yang masih menempel di hidung, selang ventilator juga masih menempel di leher. Beliau terharu dan mencoba melacak tulisan Cang Ato dari awal. Baru seperempat jalan beliau tidak sanggup lagi membacanya.

Cing Ato mendapat tawaran om Jay mengikuti pelatihan menulis. Seminggu kemudian  Om Jay menghubungi Cing Ato lewat vicol. Beliau terharu melihat kegigihan Cing ato dalam menulis. Untuk memperkaya tulisannya om Jay mengajak untuk ikutan pelatihan menulis.

Dengan tubuh yang masih lemah Cing ato tetap bersemangat mengikuti pelatihan menulis  PGRI gelombang 8. Beruntunglah pelatihan menulis tersebut dilaksanakan melalui WAG yang dapat diakses kapanpun Cing Ato mau. Dari meresume kemudian Cing Ato menimpan materi tersebut pada sebah blog pribadinya. Dan sekali lagi karena kecintaannya akan menulis materi pelatihan menulis tersebut menjadi sebuah buku yang berjudul "Belajar Tak Bertepi"

Dari pelatihan menulis di gelombag 8 asuhan omJay banyak ilmu yang Cing Ato dapatkan dimana tulisan-tulisan Cing ato terlihat semakin hidup.  Kalimat  demi kalimat yang ia tulis dapat menggambarkan peristiwa yang sedang terjadi. Kisahnya ketika sakit dijadikan sebuah buku yang berjudul "GBS Menyerangku"  Buku “ GBS Menyerangku” membawa tempat tersendiri di hati pembacanya, kisah nyatanya yang mengharukan serta banyak memberikan inspirasi motivasi menulis banyak diminati para pembacanya.

Benar yang dikatakan om Jay, menulislah setiap hari maka keajaiban  akan menantimu.  Karena menulis setiap hari maka ratusan artikel sudah Cing ato miliki, yang  kemudian beliau simpan di Facebook dan blogspot. Dari artikel inilah dijadikan buku kedua ketika sakit. Yaitu, “Menuju Pribadi Unggul”. Untuk memperindah tulisan dibuku,Iapun  berguru secara langsung dengan bimbingan bapak Akbar Zaenudin. Menuju Pribadi Unggul adalah buku kedua yang ditulis Cing Ato  ketika sakit.

Menulis setiap hari adalah prinsip yang sudah tertanam kuat pada diri Cing Ato. Setiap hari Cing Ato menulis bahkan ia belum nyenyak tertidur sebelum mendapat inspirasi untuk menulis.  Memang kisah sukses berawal dari proses yang gigih dan motivasi yang tinggi, semua telah dibuktikan  Cing Ato kepada kita sebagai guru yang sangat berharga.

 

Alhamduillah, terimakasih Cing Ato atas motivasi yang luar biasa ini, sehat selalu dan panjang umur buat Cing Ato.

 

Novelty yang saya dapatkan dari kisah Cing Ato adalah,

 

Kesabaran dan keikhlasan menerima ujian Allah akan berbuah manis pada akhirnya.

 

“Menulislah setiap hari dan rasakan apa yang terjadi”

 

Musibah laksana sebuah permen. Pembungkusnya adalah musibah, tetapi di balik pembungkus itu Allah sudah sediakan berjuta kenikmatan

 

 

Salam literasi,

Dunia  Meta, 07 Maret 2022

 

Penggerak kebaikan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LOMBA BLOG SATU GURU, JURUS JITU DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM MERDEKA BELAJAR

"PROOFREADING PENEPIS MALU SEBELUM MENERBITKAN TULISAN”

“MENULIS BUKU dari KARYA ILMIAH”