STRUKTUR KURIKULUM MERDEKA BELAJAR PADA SATUAN PENDIDIKAN DASAR

 

STRUKTUR KURIKULUM MERDEKA BELAJAR  PADA SATUAN PENDIDIKAN DASAR

Artikel 5

Tantangan70 hari  Menulis PMA

Writing is my Passion.

 Oleh: Elmiya Sari, S.Pd.


STRUKTUR KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN DASAR

Setelah pada kesempatan yang lalu kita mengenal struktur kurikulum pada jenjang PAUD, kita akan melangkah pada jenjang berikutnya yaitu struktur pada satuan pendidikan SD.

Pada strutur kurikulum untuk SD/MI dibagi menjadi (tiga) fase:

a.       Fase A untuk kelas I dan II.

b.      Fase B untuk kelas III dan IV.

c.       Fase C untuk kelas V dan VI

Satuan pendidikan SD/MI dapat mengorganisasikan muatan pembelajaran menggunakan pendekatan mata pelajaran menggunakan pendekatan mata pelajaran atau tematik. Adapun proporsi beban belajar di SD/MI terbagi menjadi 2 9 (dua), yaitu:

a.       Pembelajaran intrakurikuler.

b.      Projek penguatan profil pelajar Pancasila, dialokasikan sekitar 20 % (dua puluh persen) beban belajar per-tahun.

Seperti yang disampaiakan bapak pendidikan Ki Hadjar Dewantara dalam filosofinya “ Dengan ilmu kita menuju keilmuan, maksud yang mendalam adalah ilmu tak melulu soal angka, tapi bekal untuk dalam hidup”. Pas sekali filosofi ini jika dihubungkan implementasi dari kurikulum Merdeka Belajar. Pembelajaran bukan hanya konten namun dibutuhkan praktik nyata. Praktik nyata pada kurikulum Merdeka Belajar terimplementasi melalui kegiatan intrakurikuler dan pembelajaran projek.

Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik muatan maupun waktu pelaksanaan.

Secara muatan, projek harus mengacu pada capaian profil pelajar Pancasila sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan dengan capaian pembelajaran pada mata pelajaran.

Secara pengelolaan waktu pelaksanaan projek dapat dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam pelajaran projek penguatan profil pelajar Pancasila dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing projek tidak harus sama.

Alokasi waktu mata pelajaran SD/MI Kelas I

Mata pelajaran agama Islam dan Budi pekerti, Agama Kristen dan budi pekerti, agama Katolik dan budi pekerti, agama Budha dan budi pekerti, agama Hindu pekerti, agama Khonghucu dan budi pekerti pada pembelajaran intrakurikuler dialokasikan 3 JP per minggu atau 108 JP per tahun. Sedangkan alokasi penguatan profil pelajar Pancasila adalah 36 per tahun dan dalam pelaksanaannya diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama/kepercayaan masing-masing.

Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada kurikulum Merdeka Belajar berganti nama menjadi Pendidikan Pancasila. Pergantian nama ini berhubungan dengan pencapaian profil pelajar Pancasila pada pembelajaran intrakurikuler dan pembelajaran projek penguatan profil Pancasila yang mengacu pada budaya lokal. Alokasi waktu pembelajaran intrakurikuler maksimal 4 JP per minggu atau 144 JP per tahun. Dan untuk alokasi projek penguatan profil pelajar Pancasila alokasi waktu maksimal 36 per tahun.

Pada implementasi pembelajaran intrakurikuler dan penguatan projek pelajar Pancasila mata pelajaran Bahasa Indonesia mempunyai jumlah JP terbanyak yaitu 6 JP per minggu atau 216 JP per tahun implementasi pembelajaran intrakurikuler dan 72 JP per tahun implementasi projek penguatan profil pelajar Pancasila atau jumlah total keseluaruhan 288 JP per tahun.

Jumlah alokasi waktu mata pelajaran matematika sama dengan jumlah alokasi waktu pada mata pelajaran pendidikan Pancasila. Sedangkan alokasi  mata pelajaran PJOK sama dengan jumlah alokasi waktu pada mata pelajaran agama dan budi pekerti. Baik implementasi pembelajaran intrakurikuler maupun implementasi projek penguatan profil pelajar Pancasila.

Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni ( seni music, seni rupa, seni teater dan/atau seni tari). Peserta didik boleh memilih 1 (satu)  jenis seni ( Seni music, seni rupa, seni teater, atau seni tari). Mata pelajaran Seni dan Budaya ini pada implementas pembelajaran intrakurikuler  menyediakan maksimal 3 JP per minggu atau 108 JP per tahun dan pada implementasi projek penguatan profil pelajar Pancasila sebanyak 36  JP per tahun atau 144 JP total keseluruhan.

Adapun mata pelajaran Bahasa Inggris merupakan mata pelajaran pilihan, artinya ketika mengimplementasikannya dapat dilakukan oleh guru kelas sendiri yang mempunyai kemampuan Bahasa Inggris ataupun guru khusus  Bahasa Inggris jika guru kelas tidak memiliki kemampuan Bahasa Inggris.

Dengan Implementasi mata pelajaran Bahasa Inggris pada kurikulum Merdeka Belajar diharapkan siswa mempunyai kemampuan tentang Bahasa Inggris sehingga akan memudahkan siswa mengalami pemahaman berbahasa Inggris pada jenjang berikutnya.

Alokasi waktu implementasi intrakurikuler mata pelajaran Bahasa Inggris kelas I SD adalah 2 JP perminggu atau 72 JP per tahun. Dan tidak ada  implementasi projek penguatan profil pelajar Pancasila pada muatan mata pelajaran Bahasa Inggris.

Penambahan mata pelajaran muatan lokal  diserahkan pada masing-masing lembaga.

 

Alokasi waktu mata pelajaran SD/MI Kelas I I

Alokasi waktu mata pelajaran SD/MI pada kelas II hampir sama dengan alokasi waktu mata pelajaran kelas I. Yang membedakannya adalah adanya menambahan waktu 1 JP per minggu pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan mata pelaaran Matematika. Sehingga jika dihitung per tahun mata pelajaran Bahasa Indonesia sebanyak 252 JP  dan mata pelajaran matematika menjadi 180 JP.

 

 Alokasi waktu mata pelajaran SD/MI Kelas  III-V

Hampir sama dengan alokasi kelas I ( satu ) pula, di kelas III-V mata pelajaran Agama dan Budi Pekerti , Pendidikan Pancasila, Bahasa Indonesia, PJOK SBdP, Bahasa Inggris dan muatan lokal mempunyai alokasi waktu yang sama.

Yang membedakan adalah pada kurikulum 2013 mata pelajaran IPA dan IPS diberikan di kelas IV, sedangkan pada kurikulum Merdeka Belajar mata pelajaran IPA dan IPS digabung menjadi satumata pelajaran dengan nama IPAS dan implementasinya mulai diberikan di kelas III.

Selain penggabungan mata pelajaran IPA dan IPS menjadi IPAS yang sudah diimplentasikan di kelas III perbedaan selanutnya adalah adanya penambahan waktu 1 JP pada mata pelajaran matematika.

 

Alokasi waktu mata pelajaran SD/MI Kelas VI

Secara struktur implementasi intrakurikuler dan projek penguatan profil pelajar Pancasila di kelas VI sama dengan di kelas III-V. Hanya saja alokasi waktu JP per minggu yang membedakannya. Dimana pada kelas III-V terdapat 36 JP per minggu sedangkan di kelas VI 32 JP per minggu.

Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat beberapa karakteristik kurikulum pada jenjang SD. Diimana adanya penguatan kompetensi mendasar dan pemahaman holistik:

1.       Untuk memahami lingkungan sekitar, mata pelajaran IPA dan IPS digabungkan sebagai mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial ( IPAS)

2.       Adanya integrasi computational thingking dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPAS.

3.       Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran pilihan.

Dan pada pembelajaran berbasis projek untuk penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan minimal 2 kali dalam satu tahun ajaran.

 

Baiklah sampai disini dulu uraian struktur kurikulum pada satuan jenjang SD/MI sampai berjumpa pada episode struktur kurikulum selanjutnya.

 

Salam Merdeka Belajar.

Penggerakkebaikancgp4

Penulis adalah guru SD pada satuan pendidikan UPT SDN Wonokerto.

 

 

 

 

 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

LOMBA BLOG SATU GURU, JURUS JITU DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM MERDEKA BELAJAR

"PROOFREADING PENEPIS MALU SEBELUM MENERBITKAN TULISAN”

“MENULIS BUKU dari KARYA ILMIAH”