STUDENT AGENCY MELALUI PROGRAM EKSTRAKURIKULER
STUDENT AGENCY MELALUI PROGRAM EKSTRAKURIKULER
Oleh: Elmiya Sari
CGP Angkatan 4-Kabupaten Pasuruan
Modul 3.3 Aksi Nyata
1.
Latar
Belakang
Sesuai dengan filosofi KHD bahwa maksud pendidikan adalah menuntun
segala kekuatan kodrat yang ada pada anak agar mereka dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun
anggota masyarakat.
Ki Hadjar juga mengatakan bahwa ‘Pendidkan umumnya berarti daya
upaya bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelek)
dan tubuh anak. Membentuk jiwa anak secara seimbang antara kecerdasan lahir
maupun batin agar kelak menjadi masyarakat yang madani dan berjiwa Pancasila.
Maka kami pendidik SDN
Wonokerto merasa perlu menumbuhkan kecerdasan lahir dan batin tersebut di dalam
jiwa dan raga murid-murid. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut kami memilih,
merencanakan kemudian mengimplementasikan menjadi praktik baik dengan menggalakkan
kembali program ekstrakurikuler, kegiatan upacara bendera yang sempat terhenti dikarenakan
wabah COVID-19.
Program ini kami pilih karena selaras dengan visi dan tujuan
sekolah juga sejalan dengan pendapat, bakat
dan minat siswa. Dengan program ini output yang kami harapkan dari murid-murid
adalah membentuk jiwa kepemimpinan sehingga kelak mereka mampu menjadi pemimpin
yang baik baik bagi dirinya sendiri, keluarganya serta lingkungannya. Selain
ekstrakurikuler wajib yaitu
Pramuka siswa boleh memilih ekstrakurikuler lainnyayangtelahdidiskusikanbersama
sebagai pilihannya.
Dengan kegiatan ekstrakurikuler ini siswa kami juga berharap dapat
meningkatkan kompetensi akademik maupun non akademik sesuai dengan minat dan
bakatnya, meningkatkan motivasi dan daya lenting murid dengan cara memfasilitasi murid dengan
mengikuti berbagai lomba serta menguatkan tentang arti menang dan kalah. Dengan
begitu murid merasa memiliki dan menjadi
bagian dari sekolah yang dicintainya yaitu dengan cara berupaya meningkatkan
kompetensinya dengan memberikan yang terbaik untuk sekolah
di setiap lomba yang diikutinya. Kami segenap
pendidik SDN Wonokerto selalu memberikan yang terbaik dengan memfasilitasi
lingkungan yang berpihak pada murid dan memberdayakan aset yang ada di sekolah.
Kami optimis program ini dapat terlaksana dengan baik sehingga
dapat mewujudkan profil pelajar Pancasila dengan mengimplementasikan
pembelajaran yang bermakna yaitu
kepemimpinan murid pada setiap kegiatannya.
2.
Proses Jalannya Aksi
Program ini akan
menjadi nyata jika dilakukan secara terencana, terprogram dan berkelanjutan.
Program ini akan terlaksana jika semua terlibat dan berperan aktif bersama-sama.
Diperlukan langkah-langkah yang tepat untuk mewujudkan program agency ini yang
berpihak pada murid.
Langkah awal yang kami
lakukan adalah berdialog bersama kepala sekolah, rekan guru, tendik, PPSD
tentang program ekstrakurikuler yang sempat terhenti karena wabah COVID-19.
Selanjutnya kami mengidentifikasi minat dan bakat murid dengan melakukan
wawancara ke setiap kelas. Hal ini bertujuan supaya kami dapat berpendapat
dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya. Kami juga berusaha menumbuhkan
motivasi murid dengan menggali cita-cita dan impiannya di masa depan. Dengan
wawancara kami membantu murid menemukan motivasi intrinsiknya mengikuti program
ekstrakurikuler yang menjadi pilihannya. Langkah yang tak kalah pentingnya
yaitu dengan melibatkan orang tua siswa (wali murid) karena wali murid
merupakan mitra sekolah untuk mendukung terlaksananya program sekolah.
Setelah proses
identifikasi kita temukan maka aksi
nyata selanjutnya adalah menggali asset yang ada di sekolah serta
mengoptimalkannya sehingga dapat sepenuhnya bermanfaat untuk pelaksanaan
program. Yang kami lakukan untuk menggali asset sekolah yaitu dengan mendata 7
aset yang ada. Yang pertama yaitu memberdayakan asset manusia dalam hal ini
adalah dengan menggali potensi guru sebagai guru pembimbing ekstrakurikuler
MIPA, berpidato, seni tari, dan Pramuka. Yang kedua yaitu asset social disini
kami menemukan jiwa kegotong royongan wali murid dan juga murid yang begitu
kental. Aset sosial ini dapat kami manfaatkan guna mendukung kegiatan program
dengan cara bergotong royong di setiap implementasinya. Kami mengajak wali murid untuk berdialog
tentang rencana program ekstrakurikuler yang dipilih dan diminati
putra/putrinya yang selaras dengan visi/misi dan tujuan sekolah. Aset fisik dan lingkungan alam yang kami
temukan di SDN Wonokerto yaitu peralatan berkemah, perlengkapan upacara
bendera, albanjari, lapangan yang luas untuk berlatih pramuka dan pencak silat,
pekarangan untuk berlatih kemah, internet sebagai sarana googling,
perpustakaan, dan ruang kelas yang memadai.
Walaupun modal utama
finansial hanya berasal dari dana bos namun kami yakin dengan jiwa gotong
royong yang dimiliki oleh warga sekolah dan masyarakat lingkungan sekolah akan mendukung terwujudnya
program sekolah hingga semua dapat teratasi dan berjalan dengan baik. Wali
murid dan murid 99% beragama Islam dan
sangat mendukung ekstrakurikuler al Banjari ( sholawat nabi ) yang juga
menjadi pilihan sebagaian murid.
Aksi berikutnya yaitu
berdialog bersama-sama membagi tugas sesama pendidik untuk memberi bimbingan
ekstrakurikuler berdasarkan keahlian yang dimiliki yaitu MIPA, Pramuka, Telling
Story dan Kesenian. Selanjutnya mencari
guru ekstrakurikuler dari luar yang tidak dimiliki guru yaitu guru
ekstrakurikuler al Banjari dan Pencak Silat.
Aksi nyata ini akan
kami laksanakan di setiap hari Sabtu. Murid-murid melaksanakan program ekstrakurikuler pilihannya.
Kami pendidik SDN Wonokerto dengan sepenuh hati mencurahkan segenap kemampuan
untuk memfasilitasi murid-murid untuk berproses menggapai impiannya.
Penialaian dan
monitoring program memegang peranan penting dalam kemajuan serta keberlanjutan
program. Aksi nyata yang kami lakukan yaitu membuat buku penilaian dimana buku
penilaian ini dapat menjadi refleksi diri bagi guru dan murid dalam mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler. Buku ini berisi tentang kehadiran murid, keaktifan
murid selama kegiatan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Selain itu buku
ini dapat menjadi penghubung kepada wali murid untuk mengetahui perkembangan
belajar muridnya. Kami juga membentuk tiem monitoring yang anggotanya terdiri
dari kepala sekolah sebagai penanggung jawab kegiatan, rekan-rekan guru dan juga
beberapa murid yang kami libatkan. Kegiatan monitoring kami lakukan setiap
bulan, yang menjadi acuan kami melakukan montoring adalah buku penilaian.
Puncak keberhasilan
kegiatan ekstrakurikuler ini adalah kesiapan murid dalam mengikuti setiap perlombaan
yang ada baik di tingkat kecamatan maupun kabupaten. Baik lomba jambore, Al
Banjari, MIPA, Telling Story, Pencak silat dan Tari. Aksi yang kami lakukan
sebagai guru pembimbing yaitu menyiapkan mental dan fisiknya. Melatih murid
dengan optimal, disiplin latihan, memberikan motivasi dan menanamkan arti sportivitas. Menanamkan
bahwa kalah dan menang adalah suatu hal yang biasa dan yang terpenting adalah
murid telah memberikan yang terbaik. Menanamkan untuk tidak berputus as ajika
mengalami kegagalan dan menjadikannya sebagai pengalaman berharga untuk terus
berusaha dan berusaha.
3.
Dampak yang di Dapat
Setelah Program
Walaupun murid-murid
belum memperoleh kemenangan hingga ke tingkat kabupaten namun kami sebagai
pendidik bangga murid-murid kami berani menampilkan yang terbaik versi mereka.
Dampak yang membanggakan bagi kami yaitu mereka menjadi anak-anak yang mempunyai
kepribadian lebih baik dari sebelum mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.
Setelah mengikuti
ekstrakurikuler pramuka murid-murid mempunyai jiwa mandiri, gotong royong,
kreatif dan peduli dengan lingkungannya. Hal ini terlihat jelas dalam
pelaksanaan kegiatan perkemahan, anak-anak bekerjasama memasak sendiri tanpa
bantuan orang tuanya, saling menolong dengan temannya. Kegiatan pramuka dapat
kami implementasikan di kegiatan upacara bendera yang dilaksanakan setiap hari
Senin dan hasilnya sangat berdampak baik menumbuhkan kepemimpinan,
kedisiplinan, serta rasa nasionalisme.
Setelah mengikuti
ekstrakurikuler MIPA hasil belajar murid meningkat di berbagai mata pelajaran.
Mereka dapat menyelesaikan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan mata
pelajaran yang diampunya. Mereka mampu berfikir kritis dan bernalar.
Di kegiatan
ekstrakurikuler al Banjari yang murid-murid ikuti berdampak meningkatkan iman
dan taqwa kepada Tuhan YME, murid-murid terbiasa melantunkan sholawat nabi dan
hafalan alqur’an. Murid-murid juga semakin rajin dalam beribadah.
Dampak dari mengikuti
ekstrakurikuler pencak silat murid-murid menjadi pribadi yang tangguh dan
pemberani, murid-murid juga menjadi mengenal bela diri asli negaranya. Hal ini berdampak menumbuhkan rasa
bangga dan cinta pada negaranya. Begitupun dengan ekstrakurikuler tari yang
berdampak baik menumbuhkan kreativitas dan kekompakan. Gerak yang sama selaras
dengan irama berdampak menumbuhkan kelenturan rasa. Murid menjadi pribadi yang
lemah lembut dan bangga pada budaya bangsanya.
4.
Refleksi
Menurut pengamatan
kami kegiatan ini perlu dioptimalkan lagi sehingga memberikan hasil yang lebih
besar lagi. Yang menjadi refleksi kami yaitu mengapa murid-murid belum bisa
mewakili kecamatan hingga kabupaten. Hasil pengamatan yang kami dapat yaitu
guru ekstrakurikuler kurang disiplin waktu, guru kurang komitmen/tanggung jawab, murid-murid kurang semangat dalam mengikuti
kegiatan, serta kegiatan kurang sesuai dengan tujuan program. Kesimpulan
pengamatan ini menjadikan kami para pendidik SDN Wonokerto tertantang untuk
melakukan rencana perbaikan kegiatan ekstrakurikuler yang sudah kami jalankan.
Rencana perbaikan
kegiatan ekstrakurikuler di tahun ajaran baru ini adalah;
1.
Membentuk tim solid koordinator program
2.
Bekerjasama dengan tim pengembang kurikulum untuk
menyesuaikan visi dan misi sekolah.
3.
Berdialog dengan kepala sekolah, rekan guru untuk
memasukkan visi dan misi sekolah ke dalam tujuan pembelajaran ekstrakurikuler.
4.
Menguatkan komitmen dan tanggung jawab guru.
5.
Mengumpulkan pendapat murid tentang pelaksanaan
kegiatan ekstrakurikuler menggunakan google formulir.
6.
Membuat rencana target pencapaian kegiatan.
7.
Membuat jadwal dan melaksanakannya dengan lebih
disiplin.
8.
Melatih murid dengan lebih optimal .
9.
Membuat buku penghubung kegiatan dengan indikator yang
lebih baik.
10. Mengajak wali murid
turut serta membimbing dan memotivasi
putra-putrinya di rumah.
Demikian aksi nyata
kami para pendidik SDN Wonokerto, semoga di tahun ajaran baru nantinya dapat mengoptimalkan aksi nyata dan memberikan dampak yang lebih baik bagi murid-murid kami.
FOTO KEGIATAN PROGRAM
Berdialog dengan
kepala sekolah, rekan guru dan tendik.
Berdialog dengan orang
tua murid dan komite
Wawancara siswa ke
masing-masing kelas.
Membangun hubungan
baik dengan balai desa.
Foto Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka
Foto Talenta Lomba
SISPRES
Foto Kegiatan Al
Banjari
Foto Kegiatan Kesenian
Komentar