SOSIALISASI IKM di TINGKAT GUSLAH dan KECAMATAN SUKOREJO MENDAPAT SUPORT DARI DINAS PENDIDIKAN PASURUAN
SOSIALISASI IKM di TINGKAT GUSLAH dan KECAMATAN SUKOREJO MENDAPAT SUPORT DARI DINAS PENDIDIKAN PASURUAN
Oleh : Elmiya Sari S.Pd.
UPT Satuan Pendidikan SDN Wonokerto
Tahun ajaran baru sudah di depan mata, artinya
kurikulum Merdeka Belajar akan diimplementasikan di kelas - kelas. Untuk dapat
mengimplementasikan kurikulum Merdeka Belajar secara yang holistic dibutuhkan pemahaman yang baik tentang apa,
mengapa dan bagaimana kurikulum Merdeka Belajar yang sesungguhnya.
Kabupaten Pasuruan adalah kabupaten yang turut
serta mengimplementasikan kurikukum Merdeka Belajar. Setiap kecamatan
memfasilitasi pemahaman belajar terkait kurikulum Merdeka Belajar melalui
kegiatan diklat mandiri. Kegiatan diklat mandiri ini dilaksanakan setiap
kecamatan di kabupaten Pasuruan. Tempat pelaksanaannyapun dilakukan secara mandiri berdasarkan kemampuan dari
setiap kecamatan, ada yang dilaksanakan di sekolah, di ruangan eks UPT setempat, ataupun di hotel.
Kecamatan Sukorejo sangat berharap adanya perubahan pendidikan ke arah yang lebih baik lagi. Sebagai upaya pemahaman dan implementasi kurikulum Merdeka kecamatan Sukorejo di tingkat Kecamatan melakukan kegiatan diklat di
sebuah hotel, tepatnya di Tanjung Plaza Hotel yang terletak di kecamatan Prigen
Kabupaten Pasuruan. Diklat mandiri kecamatan Sukorejo ini dimulai pada tanggal enam Juli 2022.
Kegiatan ini dipersiapkan secara matang dan terencana oleh pihak K3S yang
diketuai bapak Sukandi, S.Pd. dan kepala sekolah yang berada wilayah kecamatan
Sukorejo. Pengawas sekolah yang terdiri dari bapak Jumadi, M.Pd. dan ibu Yeni
juga sangat mensuport kegiatan ini. Hal ini dibuktikan dengan pemberian hadiah
berupa sejumlah nominal uang dari kantong pribadi mereka bagi guru yang
berhasil mendapatkan nilai tertinggi pada kegiatan post tes di akhir
pembelajaran. Alhamdulillah menurut bapak Hasbullah diklat IKM di kecamatan
Sukorejo adalah diklat terbaik.
Kegiatan ini berjalan sangat lancar dan sukses,
pembuakaan acara menampilkan tari remo yang merupakan icon dari budaya Jawa
Timur. Bu Lilis Indriyani guru Pakukerto II menampilkan tari remo dengan penuh semangat. Kami merasa bangga dengan hal
ini.
Suasana yang mendukung serta fasilitas yang memadai
membuat para guru kelas I dan IV ini menjadi lebih bersemangat mengikuti
kegiatan ini. Para guru kelas I dan IV ini belajar materi dari nara sumber yang
professional di bidangnya yaitu dari instruktur sekolah penggerak dan widyaprada
BPMP. Dari para naras umber ini kami mendapatkan pemhaman tentang kurikulum
Merdeka Belajar. Untuk selanjutnya kami melakukan aksi nyata pada akhir
kegiatan dengan menyusun ATP (Alur Tujuan Pembelajaran ), serta menyusun modul
ajar secara berkelompok.
Bapak kepala pendidikan bapak Hasbullah, M.Pd. atau
yang lebih familiar dengan panggilan Abie turut hadir sebagai pembuka pada acara diklat mandiri
implementasi kurikulum Merdeka Belajar ini. Selain Abie hadir juga bapak kepala
bidang pendidikan kabupaten Pasuruan yakni bapak Muchammad Syafi’i dan beberapa
staf dinas pendidikan lainnya. Hal ini menunjukkan adanya suport yang luar biasa dari dinas pendidikan Pasuruan
akan terlaksananya kurikulum Merdeka Belajar ini di setiap lembaga. Bapak
kepala dinas juga mewajibkan pemasangan benner tentang kesiapan melaksanakan
kurikulum Merdeka Belajar di setiap lembaga pendidikan.
Abie begitu sapaan akrabnya menyampaikan
pembukaan diklat kurikulum Merdeka dengan begitu memukau, candaan, cara
bertutur kata yang apa adanya namun
penuh dengan tuntunan secara filosofi membuat kami para peserta diklat tidak
merasakan rasa kantuk walaupun acara tersebut dilaksanakan pada palam hari.
Kami tertawa ceria mendengarkan cerita Abie. Rasanya baru kali ini mendapat
ilmu dengan santai. Santai tapi serius …serius penuh makna namun begitu rileks.
Keseruan cerita Abie ini dapat
memberikan pemahaman baru bagi kami terkait kurikulum Merdeka Belajar.
Walau disampaikan dengan canda dan tawa namun
terdapat tuntunan yang mendalam di dalamnya. Menurut pemahaman saya pribadi dari
filosofi yang disampaikan Abie bahwa sebagai pendidik hendaknya menuntun
kekuatan kodrat alam dan kodrat zaman anak. Kita sebagai guru mengarahkan dan
memfasilitasi tumbuhnya kodrat yang ada pada anak. Selain itu diharapkan kita
sebagai pendidik harus adil dalam memberikan tuntunan tersebut, membuka
kesempatan seluas-luasnya kepada murid tanpa memandang fisiknya tapi kemauan
dan bakatnya.
Abie juga menuturkan melalaui candaannya bahwa
sebagai pendidik hendaknya memfasilitasi lingkungan belajar yang aman dan
nyaman. Lingkungan belajar yang memanusiakan manusia. Lingkungan belajar yang
mendorong murid saling memotivasi untuk kreatif, bernalar kritis, berkarakter dan
berkebhinekaan global. Lingkungan belajar yang mendorong murid untuk pandai
berkolaborasi. Artinya kita sebagai guru menurut Abie harus benar-benar
menuntun dengan segenap hati bukan hanya dengan memaki dan melarang namun
menuntun dengan pembelajaran berdiferensiasi.
Pesan selanjutnya dari Abie yang saya tangkap
adalah belajar jangan mencari nilai
tetapi mencari ilmu. Pesan ini begitu dalam jika dimaknai, artinya pembelajaran
hendaknya dilakukan secara kontekstual atau praktik nyata dengan menggali ide
murid, memfasilitasi murid berani berkomunikasi menyampaikan pendapatnya.
Sebaliknya jangan mematok ukuran keberhasilan murid dari nilai-nilai angka saja
karena jika hanya penilaian angka murid akan berupaya berbagai cara untuk
mendapat nilai tertinggi walau dengan cara mencontek misalnya. Dan hal ini
berdampak sangat tidak baik bagi murid dalam jangka panjangnya”tutur Abie”.
Seperti moto hidup Abie yang tertulis abadi dalam
tanda tangannya yang mirip dengan angka 7 7. Tanda tangan beliau mempunyai
makna yang dalam. Artinya apa yang menjadi tujuan akan tertuju. Hal ini
berkaitan dengan kisah perjalanan Abie ketika berproses belajar di kala itu. Di
kala menjadi seorang murid Abie telah menunjukkan dirinya sebagai pribadi yang
merdeka belajar. Abie cakap menuntun
dirinya sebagai murid yang merdeka belajar. Bukan nilai yang beliau cari
namun ilmu yang berguna dan bermanfaat. Abie mempunyai daya lompat yang luar
biasa, sebagai pelajar saat itu Abie mempunyai motivasi belajar dan tujuan
hidup yang jelas.
Dalam penuturannya Abie mengatakan bahwa
Merdeka belajar itu bukan seperti pemahaman awal para guru yaitu mengajar
dengan sebebas-bebasnya dengan sekehendak hati atau bahasa kerennya semau-mau
gue. Menurut Abie merdeka yang sesungguhnya adalah cakap menuntun diri memberi
kebebasan kepada guru untuk merancang pembelajaran yang kreatif sehingga
murid-murid merasa senang belajar, rindu dengan gurunya. Dengan begitu kelak
murid-murid akan menjadi pembelajar sepanjang hayat. manusia yang siap hidup
dan sukses dengan segala tantangan
zamannya.
Dari pemaparan di atas menunjukkan adanya
dukungan yang luar biasa dari dinas pendidikan, pengawas dan K3S dalam
implementasi kurikulum Merdeka Belajar. Implementasi kurikulum merdeka belajar
adalah wujud nyata dari program pendidikan guru penggerak. Artinya dinas pendidikan Pasuruan juga
mendukung sepenuhnya kegiatan program guru penggerak karena guru penggerak
adalah garda terdepan dalam memberikan tauladan baik dari implementasi
kurikulum Merdeka Belajar.
FOTO KEGIATAN SOSIALISASI IKM di TINGKAT KECAMATAN daN GUSLAH VI
Salam Merdeka Belajar,
Penggerak kebaikan.
Komentar
Posting Komentar