SIMPOSIUM GURU PENGGERAK ANGKATAN-4 KABUPATEN PASURUAN

 

SIMPOSIUM GURU PENGGERAK ANGKATAN-4

KABUPATEN PASURUAN


Oleh Elmiya Sari


Rabu, 08 Februari 2023 merupakan hari bersejarah bagi calon guru penggerak angkatan 4 kabupaten Pasuruan. Dengan wajah berseri-seri sekitar 145 calon guru penggerak angkatan 4 menghadiri acara simposium. Pasalnya pada hari ini label “calon guru penggerak” yang melekat telah resmi berganti nama menjadi “ guru penggerak”. Bagaimana tidak, program pendidikan guru penggerak angkatan -4 ditempuh dalam waktu yang cukup lama, tepatnya 13 bulan. Padahal jika melihat angkatan 1,2,3 ditempuh dengan waktu 9 bulan, sedangkan angkatan 5,6,7 hanya ditempuh dalam waktu 6 bulan.  Hal ini dikarenakan adanya peralihan tanggung jawab dari P4TK ke BBGP. Namun jika diambil hikmahnya, ilmu yang diserap CGP angkatan 4 lebih mendalam terbukti banyak aksi nyata yang telah dilaksanakan.

Acara pengukuhan guru penggerak ini dihadiri oleh kepala dinas pendidikan kabupaten Pasuruan  bapak Hasbullah, kabid kurikulum bapak Syafii, kepala cabang dinas bapak Mustakim dan kepala balai Bahasa provinsi Jawa Timur bapak Abu Khaer beserta stafnya yakninya bapak Nasib dan bapak Budi.

Acara pertama dibuka dengan doa yang dibacakan bapak Rokhim dan dilanjutkan sambutan koordinator guru penggerak kabupaten Pasuruan ibu Elly Faridah. Pada pidatonya ibu Elly menyampaikan program-program komunitas guru penggerak dan pencapaiannya  dalam meningkatkan pendidikan di kabupaten Pasuruan. Ibu Elly mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada rekan-rekan guru penggerak yang telah kompak menyelenggarakan acara simposium ini hingga terlaksana dengan baik, juga telah memajukan inovasi pendidikan di sekolahnya masing-masing. Draf program komunitas guru penggerak  tahun 2023 diserahkan secara simbolis kepada bapak kadis dengan disaksikan oleh undangan dan peserta simposium.

Acara berikutnya yaitu sambutan dari kepala dinas kabupaten Pasuruan bapak Hasbullah. Dalam pidatonya bapak Hasbullah atau yang akrab dipanggil Abi menyampaikan harapannya kepada guru penggerak  bahwa pengukuhan ini adalah awal untuk lebih bergerak dan berdampak. Dimana disetiap program yang dibuat guru penggerak harus menghasilkan output yang berguna bagi kemaslahatan pendidikan di Pasuruan, sesuai dengan tema yang diusung pada simposium yaitu “ Merdeka Sekolah, Merdeka Mengajar, Merdeka Belajar, Berbasis Fitroh”. Tema ini juga merupakan moto pendidikan kabupaten Pasuruan. Moto ini mengandung arti bahwa pendidikan harus mampu memfasilitasi siswa mengaktualkan diri belajar sehingga menghasilkan kecerdasan intelektual, keluhuran akhlak dan budi pekerti. Abi juga berpesan proses pembelajaran itu penting daripada hanya mengejar nilai. Karena melalui proses ilmu akan terbentuk dengan sempurna. Dan tentunya akan membawa kesuksesan dimasa depan. Lebih jauh lagi Abi mengatakan guru penggerak akan difasilitasi dengan pelatihan leadership guna mempersiapkan guru penggerak sebagai calon pemimpin pendidikan masa depan.

Guru penggerak masih hikmad mengikuti prosesi simposium, tak terlihat lelah diwajah mereka karena disela-sela acara disajikan hiburan gamelan, tarian Pelajar Pancasila, lagu insan pendidikan dan gerbang santri yang dibawakan oleh siswa-siswi hebat Pasuruan beserta guru penggerak.

Sambutan yang tak kalah penting selanjutnya yaitu dari bapak Abu Khaer kepala balai besar guru penggerak provinsi Jawa Timur. Atas nama Kemendikbudristek bapak Abu menyampaikan apresiasi sedalam-dalamnya atas perjuangan guru penggerak angkatan 4 yang telah berjuang menyelesaikan program pendidikan guru penggerak ini dan inovasi-inovasi pembelajaran yang dilakukannya. Serta ucapan terimakasih kepada dinas pendidikan kabupaten Pasuruan karena membersamai guru penggerak hingga sejauh ini.

Menyampaikan pesan menteri pendidikan bapak Nadiem Makarim saat bincang santai pada acara 1 abad NU di gedung olah raga (GOR) Sidoarjo, bapak Abu mengatakan perjalanan panjang13 bulan  guru penggerak angkatan 4 adalah sebuah perjalanan yang perlu dilanjutkan beliau berpesan “ Selagi kita sama-sama berniat baik meskipun banyak rintangan insha Allah kemanfaatan itu membersamai”. Berkaca pada peristiwa wabah covid-19 dimana terjadi transformasi pendidikan besar-besaran di Indonesia. Yang awalnya guru kurang mengenal tehnologi akhirnya menggunakan tehnologi di dalam membersamai siswa belajar. Dan hikmah dibalik wabah covid -19 adalah selain meningkatnya mutu pembelajaran juga adanya kemajuan cara berfikir guru dalam menyikapi perubahan yang ada.

Disela-sela pidatonya bapak Abu Khaer memutarkan video pendidikan aksi perjuangan  guru penggerak dari seluruh Indonesia. Video ini sempat menyentuh emosi nurani, hingga menitikkan air mata. Pesan dari video ini adalah “ Haqiqinya setiap hari adalah hari guru” suasana wellbeing yang disajikan guru saat mengajar dapat menyentuh motivasi instrinsik siswa.

Bapak Abu juga menyampaikan melalui filosofinya “ Seruling biarkan berbunyi sebagaimana bunyi seruling, saxofon biarkan berbunyi sebagaimana bunyi saxofon, piano biarkan berbunyi sebagaimana bunyi piano. Ketika semua berbunyi dalam sebuah orkestra maka akan terdengar merdu”.  Maknanya biarkan anak-anak berkembang sesuai minat dan bakatnya, biarkan anak-anak berkembang dengan perbedaannya. Insan pendidik memfasilitasi kebutuhan mereka sesuai alam dan zamannya.  Kata para bijak “didiklah anak sesuai dengan jamannya”. Karena tujuan merdeka belajar sejatinya adalah untuk murid….murid dan murid. Sambutan yang sangat mengena bagi kami ini ditutup dengan pantun.

Sebelum acara puncak pengukuhan kami para guru penggerak melakukan diskusi panelis yang disampaikan oleh ketiga rekan perwakilan guru penggerak dari lembaga SD, SMP dan SMU/SMK. Mereka adalah Partini Budi Astuti, Novita Ristianty, Irfan Hanafi. Diskusi panelis adalah penyampaian program aksi nyata yang telah disampaikan di setiap sekolah untuk kemudian mendapatkan pendapat dan masukan dari para undangan dalam hal ini kepala dinas pendidikan Abi Hasbullah dan kepala BBGP bapak Ab Khaer. Kepla cabang dinas bapak Mustakim. Diskusi panelis ini sangat bermanfaat bagi kami guru penggerak karena dari pendapat dan masukan tersebut dapat menjadi bahan refleksi untuk melakukan umpan balik perbaikan selanjutnya.

Malam minggu malam yang indah, saat yang ditunggu telah tiba. Inilah puncak acara yang ditunggu-tunggu oleh guru penggerak angkatan 4 kabupaten Pasuruan. Pengukuhan resmi sebagai guru penggerak yang ditempuh dengan perjuangan panjang, suka dan duka dijalani bersama dalam payung guru penggerak, Satu persatu guru penggerak naik keatas podium. Panggilan nama beserta aksi nyata yang ditampilkan ditiap slide menumbuhkan rasa bangga. Insan-insan pendidikan Pasuruan telah lahir sebagai agen perubahan. Penyaksian ini diresmikan langsung oleh Abi Hasbullah dan bapak Abu. Mereka laksana dua malaikat bersaudara “ Abi dan Abu” (hhh). Iringan music gamelan dari siswa-siswi SMPN 1 Gondang Wetan menambah kesan haru tersendiri. Tak terasa 145 guru penggerak telah dipanggil, sebagai penanda acara telah berakhir.

Acara ditutup dengan doa dan foto bersama. Alhamdulillah…alhamdulillah….alhamdulillah.

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEMETAAN KEBUTUHAN BELAJAR MURID BERDASARKAN MINAT, KESIAPAN BELAJAR DAN PROFIL BELAJAR

"PROOFREADING PENEPIS MALU SEBELUM MENERBITKAN TULISAN”

TINGKATKAN JIWA KEBANGSAAN GENERASI MUDA PADA PERINGATAN HARI JADI KABUPATEN PASURUAN KE 1093